Selasa, 20 April 2010

Membuat Active Directory

Sebelum melakukan penginstalan, ada baiknya kita mengkonfigurasi alamat IP kita.
Misal IP Address : 172.16.0.2 dan Subnet mask : 255.255.0.0
Catatan: Anda boleh mengisi gateway atau mengosongkannya.

1.Kilk Strart, lalu klik Run.
Kemudian, ketik dcpromo lalu klik ok.


2.Setelah itu, akan muncul tampilan Active Directory Installation Wizard seperti ini.
Ikuti cara seperti gambar berikut:

Langsung klik Next aja.

3. Selanjutnya kita akan masuk ke create new domain membuat domain baru, kita pilih Domain in a new forest .
Setelah itu klik next.


Setelah itu klik Next.

4.Setelah itu kita akan memberi nama Domain baru tersebut.
Misal: as1989.com


Setelah itu, klik Next lagi dan tunggu beberapa saat.

5. Setelah itu akan muncul Wizard untuk memasukkan nama Domain NetBIOS.
Langsung klik Next saja.


6.Setelah itu akan muncul kotak konfirmasi Database and Log Folders.
Langsung klik Next saja.


7.Setelah itu akan muncul kotak konfirmasi Shared System Volume.
Langsung klik Next saja.


8. Setelah itu akan muncul kotak untuk konfirmasi DNS Registration Diagnostics.
Setelah itu, pilih option kedua seperti pada gambar.
Lalu klik Next.


9.Setelah itu, akan muncuk kotak konfirmasi Permission.
Pilih option pertama seperti pada gambar.
Lalu klik Next.


10.Setelah itu, muncul kotak konfirmasi untuk memasukkan password.
Masukkan password yang kita inginkan.
Lalu klik Next.


11.Setelah itu, akan muncul kotak konfirmasi Summary.
Lalu klik Next.


Tunggu beberapa saat.
Karena instalasi akan berjalan.


12.Apabila instalasi berhasil maka akan muncul kotak seperti di bawah ini.
Setela itu klik Finish.


13.Setelahitu, akan muncul kotak konfirmasi untuk melakukan Restart.
Lalu, klik Restart Now.
Tunggu sampai proses restart selesai.


14.Terakhir, untuk membuktikan bahwa Active Directory telah terinstal, ikuti langkah berikut:
-Klik Start.
-Klik kanan My Computer.
-Pilih Properties.
-Pilih tab Computer Name.
-Lalu pilih change.
-Setelah itu, akan muncul kotak konfirmasi, lalu klik OK.
-Setelah itu, klik more.
Maka akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini yang menandakan instlasi berhasil.



..........................................................................................................................................................

Selasa, 13 April 2010

Buat Dhcp-Server di Linux

Berikut disampaikan cara membuat dhcp-server pada linux.

1. Hal pertama yang kita lakukan adalah menginstall paket dhcp-server.
$ sudo apt-get install dhcp3-server

2. Kemudian melakukan konfigurasi DHCP Server
Kita akan mengedit file dhcp-server yang terletak pada file /etc/
dhcp3/dhcpd.conf.
Langkah-langkahnya adalah:

1. ketik /etc/dhcp3/dhcpd.conf
$ sudo vim /etc/dhcp3/dhcpd.conf


2. Lakukan konfigurasi seperti di bawah ini:




3. Setelah itu, mari kita mengedit file tersebut dan menyimpannya,
Ketik vim /etc/default/dhcp3-server.
Cari baris interface lalu tambahkan interface mana yang
akan menggunakan DHCP server, missal: eth1.
Sebelum:
INTERFACES=""
Sesudah:
INTERFACES="eth0".

4. Simpan file tersebut, dengan cara menekan esc lalu dilajutkan dengan menekan wq!
lalu restart DHCP
$ sudo /etc/init.d/dhcp3-server restart

5. Selanjutnya adalah mengetesnya dengan cara menghubungkannya dengan salah satu komputer.
Kalau sudah selesai . . .
Berikut hasilnya.







Rabu, 07 April 2010

OSI LAYER

OSI LAYER

Lapis 1 OSI : Physical Layer

Pada lapisan ini semua spesifikasi yang berkaitan dengan cara menghubungkan kabel jaringan ditentukan dan diterapkan.

Protokol yang digunakan misalnya : TbaseT, 100BaseTX, IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21.


Lapis 2 OSI : Datalink Layer

Lapis ini mengatur binary data menjadi logical group. Pada lapisan ini data dikirim dalam bentuk frame. Semua peralatan yang berhubungan dengan jaringan diberikan tanda pengenal atau alamat hardware yang diatur oleh lapisan bawah yang dinamakan Media Access Control (MAC).

Protokol yang digunakan oleh lapisan ini misalnya : Ethernet, token, FDDI, High-Level Data Link Control (HDLC), Advanced Data Communication Control Procedures (or Protocol) (ADCCP), dll.


Lapis 3 OSI : Network Layer

Lapis network menentukan jalur pengiriman dan meneruskan data ke alamat peralatan lain yang berjauhan. Alamat logika yang digunakan oleh lapisan ini adalah IP Address dimana dengan alamat logika inilah data dapat dikirim ke tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda dan berjauhan dengan bantuan peralatan yang disebut Router.

Protokol yang digunakan misalnya IP, ARP, IPX, dll.


Lapis 4 OSI : Transport Layer

Lapis ini memungkinkan paket data terkirim tanpa kesalahan dan tanpa duplikat.

Protokol yang digunakan antara lain TCP, UDP, SPX , dll


Lapis 5 OSI : Session Layer

Lapis ini berfungsi untuk mengkoordinasi komunikasi antar system yaitu membuka ,memproses dan menutup sessi.

Protokol yang digunakan antara lain Zone Information Protocol, ISO 8327 atau X.225


Lapis 6 OSI : Presentation Layer

Lapis ini berfungsi menterjemahkan, kompresi, dan enkripsi data. Pada lapisan inilah berbagai ragam data diproses atau diubah ke format lain yang dibutuhkan oleh lapisan di bawahnya, misalnya : ASCII, JPEG, MPEG, dll.

Contoh protocol yang digunakan : LPP (Lightweight Presentation Protocol), Apple Filing Protocol (AFP), X.25, eXternal Data Representation (XDR), Network Data Representation (NDR), dll.


Lapis 7 OSI : Application Layer

Lapis ini berfungsi untuk menyediakan pelayanan langsung yang mendukung pemakai, misalnya : e-mail, file dan akses ke data base.

Contoh protocol yang digunakan

  • AFP,
  • APPC
  • AMQ
  • BOOTP
  • CFDP
  • DDS
  • DHCP
  • DNS
  • ENRP
  • User Information Protocol
  • File Transfer Access and Management
  • FTP
  • Gopher
  • HL7
  • HTTP
  • Packet-Based Multimedia Communications System
  • IMAP, IMAP4
  • IRCP
  • LDAP
  • LPD
  • MIME (S-MIME)
  • NFS
  • NIS
  • NNTP
  • NTCIP
  • NTP
  • PNRP,
  • POP, POP3,
  • RDP
  • Remote Login in UNIX Systems
  • RPC,
  • RTMP
  • RTP
  • Real Time Publish Subscribe
  • RTSP
  • SAP
  • SDP
  • SIP
  • SLP
  • SMB
  • SMTP
  • SNMP
  • SNTP
  • SPTP
  • SSH,
  • TCAP
  • TDS
  • Terminal Emulation Protocol of TCP/IP
  • TFTP,
  • TSP
  • VTP, Virtual Terminal Protocol
  • HTTP replacement protocol (Waka)
  • Remote Directory Access Protocol
  • Message Handling Service Protocol
  • Directory Access Protocol (DAP)
  • XMPP

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/OSI_model

Thin Client Vs. Fat Client



a. Thin Client

Dari gambar di atas, kita bisa melihat bahwa aplikasi, database, dan user interface dibebankan kepada server. Maka dengan thin client performanya lebih ringan di sisi user, tetapi lebih berat di sisi server. Sedangkan dari segi biaya, thin client lebih mahal di sisi server dan lebih murah di sisi client.

Dari segi jaringan, thin client menuntut koneksi yang baik dan stabil. Hal ini diperlukan untuk menjaga stabilitas hubungan antar client dan server. Karena ketika terjadi loss connection maka mengakibatkan client tidak bisa lagi mengetahui data2 yang telah diproses. Untuk mengaksesnya kembali, client harus terkoneksi lagi ke server.

b. Fat client

Mengenai fat client, kita bisa mengetahui dari gambar di atas bahwa aplikasi, database, dan user interface dibebankan kepada client. Otomatis, dari sisi client akan mengalami performa yang relative lama, hardwarenya pun harus mendukung terhadap system. Makanya pada fat client, user lebih “dirugikan”. Tapi dalam hal pengaksesan, user lebih diuntungkan. User dapat melakukan pengaksesan terhadap suatu file karena databasenya terdapat di sisi client.

Hal tersebut berbalik 180 derajat dengan server. Kerja server lebih ringan karena aplikasi dan user interface tidak berada pada server. Walaupun demikian, server tetap menyimpan database. Intinya fat client adalah kebalikan dari thin client.